Lingkar perut lebih 90 cm?? WASPADA, kematian mengancam Anda!!

Sudahkah Anda mengukur lingkar perut Anda? Berapakah hasilnya? pastikanlah bahwa hasil pengukurannya tidak lebih dari 80 cm bagi wanita dan 90 cm bagi pria. Bilamana lebih, berhati-hatilah sebab Anda telah mengalami apa yang disebut sebagai “obesitas abdominal”. Satu tanda bahwa Anda harus memperhatikan kembali kualitas kesehatan diri Anda.

Obesitas, atau lebih akrab disebut dengan istilah kegemukan adalah satu hal yang mudah dijumpai. Sayangnya hal tersebut teramat disepelekan khalayak ramai. Padahal ketika lingkar pinggang Anda sudah mencapai angka 80 cm bagi wanita dan 90 cm bagi pria, itu sebenarnya adalah warning! karena Anda telah mulai mengalami obesitas abdominal yang notabene dapat memasukkan Anda dalam kondisi yang secara medis disebut sebagai Sindrom Metabolik. Suatu sindrom dengan banyak pintu kematian dan akan mengantarkan Anda pada keadaan kesehatan yang pada umumnya secara pelan tapi pasti menurun dan menurun, hingga Anda terlambat menyadari bahwa sebenarnya Anda sakit semenjak lama.

Kriteria Sindrome Metabolik adalah sebagai berikut:

1. Obesitas sentral: lingkar pinggang >102 cm (pria) ; > 88 cm (wanita) cat : untuk ras Asia >90 cm (pria); >80 cm (wanita)

2. Kadar Trigliserid ≥ 150 mg/dl

3. Kadar kolestrol HDL: <40 mg/dl (pria) ; <50mg/dl (wanita)

4. Hipertensi; tekanan darah ≥ 130/85 mmHg

5. Gula darah puasa ≥ 100mg/dl atau sebelumnya didiagnosis menderita diabetes.

Jika Anda mengalami 3 dari 5 kriteria itu, berarti Anda telah mengalami Sindrom Metabolik. Tapi sayangnya, orang dengan obesitas/kegemukan cenderung mengalami semua poin-poin di bawahnya. Padahal Sindrom Metabolik mengantarkan Anda untuk lebih dekat pada penyakit pembunuh seperti stroke, DM (gula), jantung koroner, dan sebagainya. Maka dari itu waspadalah terhadap lingkar pinggang Anda!

"Jika hasil pemeriksaan anda melebihi acuan tersebut, maka Anda mengalami obesitas abdominal dan harus menjalani hidup sehat," begitulah pernyataan dari Ketua Pusat Diabetes & Nutrisi RSU dr.Soetomo, Prof.DR.dr.Askandar Tjokroprawiro Sp.PD KEMD terhadap wartawan di RSU dr.Soetomo.